Info loker bandung raya

Saham Malindo Feedmill (MAIN) Lagi Ramai Dibahas, Potensi Cuan Besar Didukung Fundamental, Valuasi Murah, dan Sinyal Teknikal

 

Saham Malindo Feedmill (MAIN) Lagi Ramai Dibahas, Potensi Cuan Besar Didukung Fundamental, Valuasi Murah, dan Sinyal Teknikal


Store.satupiston.com - Tahun 2025 jadi momen menarik buat saham PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) karena mulai banyak sinyal positif yang bikin saham ini dilirik lagi.

Di berbagai komunitas saham, MAIN kembali naik ke permukaan karena muncul proyeksi target harga yang cukup ekstrem, bahkan disebut-sebut bisa tembus Rp 2.500 sampai Rp 3.000 per saham.

Isu kenaikan ini bukan sekadar hype, karena didukung data fundamental, valuasi yang masih murah, dan pergerakan grafik yang mulai kelihatan hidup.

Harga Saham MAIN Masih Dianggap “Diskon”

Per 25 Desember 2025 di Denpasar, harga saham MAIN masih nongkrong di kisaran Rp 745 per lembar.

Banyak pelaku pasar menilai harga ini masih jauh dari potensi nilai wajarnya kalau melihat skala bisnis dan kondisi keuangan perusahaan.

Buat investor yang suka cari saham value dengan potensi upside gede, posisi harga sekarang dianggap masih sangat menarik.

Sekilas Tentang Bisnis Malindo Feedmill

PT Malindo Feedmill Tbk bergerak di bisnis pakan ternak, pembibitan ayam, sampai produk protein hewani.

Model bisnisnya terintegrasi dari hulu ke hilir, jadi perusahaan punya kontrol lebih baik soal biaya dan distribusi.

Segmen pakan ternak jadi mesin utama pendapatan sekaligus penentu seberapa efisien operasional perusahaan berjalan.

Harga Jagung Turun Jadi Angin Segar

Salah satu katalis penting di 2025 adalah turunnya harga jagung global.

Buat MAIN, jagung itu bahan baku utama pakan ternak, jadi perubahan harga punya dampak besar ke biaya produksi.

Saat harga jagung melemah, biaya produksi ikut turun dan margin laba punya ruang buat membaik.

Efeknya, perusahaan bisa naikin profit tanpa harus maksa naikin harga jual.

Konsumsi Ayam Berpotensi Meningkat

Dari sisi demand, pasar protein hewani di dalam negeri lagi ada perubahan pola konsumsi.

Harga daging sapi yang masih mahal bikin banyak orang beralih ke protein yang lebih ramah di kantong, terutama ayam.

Kondisi ini berpotensi bikin penjualan ayam dan produk turunannya meningkat.

Buat MAIN, kenaikan volume penjualan jadi poin penting karena efeknya langsung ke kinerja laba.

Suku Bunga Turun Bikin Konsumsi Lebih Hidup

Lingkungan ekonomi makro di 2025 juga cukup mendukung.

Suku bunga acuan turun lebih dari empat kali sepanjang tahun, yang biasanya berdampak positif ke daya beli masyarakat.

Suku bunga rendah juga bantu perusahaan menekan beban bunga dan bikin arus kas lebih lega.

Kombinasi ini jadi booster tambahan buat emiten berbasis konsumsi seperti MAIN.

Aksi Pemegang Saham Bikin Pasar Makin Pede

Kepercayaan ke MAIN nggak cuma datang dari luar, tapi juga dari internal.

Pemegang saham pengendali tercatat melakukan buyback dan akumulasi saham.

Di dunia saham, aksi kayak gini sering dibaca sebagai sinyal kalau manajemen merasa harga sahamnya lagi terlalu murah.

Sentimen ini biasanya jadi bahan bakar tambahan buat minat investor ritel.

Valuasi MAIN Masih Murah Banget

Kalau lihat data kuartal II 2025, valuasi MAIN masih jauh di bawah rata-rata industri.

Price to Sales Ratio ada di level 0,14 kali, yang artinya pasar cuma menghargai Rp 0,14 untuk setiap Rp 1 penjualan.

Angka ini sering dianggap sinyal undervalued, apalagi buat perusahaan dengan skala bisnis besar.

Kalau kinerja terus membaik, peluang rerating harga saham masih terbuka lebar.

PBV Rendah dan Arus Kas Kuat

Price to Book Value MAIN ada di kisaran 0,64 kali.

Artinya, saham ini diperdagangkan di bawah nilai aset bersih perusahaan.

Bisa dibilang, investor beli perusahaan dengan diskon sekitar 36 persen dari nilai bukunya.

Ditambah lagi, Price to Cash Flow Ratio di level 2,26 kali menunjukkan arus kas operasional yang cukup sehat.

PER Rendah dan Dividen Jadi Pemanis

Dari sisi laba, PER MAIN ada di sekitar 7,14 kali.

Angka ini tergolong rendah dibanding banyak saham di sektor yang sama.

Dividend yield yang tembus 9 persen juga jadi daya tarik, terutama buat investor yang suka dividen rutin.

Kombinasi PER rendah dan dividen tinggi bikin saham ini menarik buat strategi value investing.

Sinyal Teknikal Versi emiten.com Mulai Kuat

Berdasarkan analisis teknikal dari emiten.com, grafik harga MAIN mulai kasih sinyal positif.

Di timeframe mingguan, harga berhasil tembus area resistensi penting dengan volume yang meningkat.

Biasanya, kondisi ini jadi tanda awal tren naik lanjutan.

Tren Jangka Panjang Masih Aman

Kalau dilihat dari timeframe bulanan, struktur tren MAIN masih tergolong sehat.

Harga saham bertahan di atas moving average utama, yang menandakan buyer masih dominan.

Secara sektoral, performa MAIN juga tercatat outperform dibanding rata-rata saham di industrinya.

Ini bikin MAIN makin sering masuk watchlist komunitas saham.

Target Harga Saham MAIN

Untuk jangka pendek, area resistensi terdekat diperkirakan ada di sekitar Rp 2.100.

Untuk jangka menengah sampai panjang, target kapitalisasi Rp 5–6 triliun dianggap masih masuk akal.

Dengan jumlah saham beredar sekitar 2,23 miliar lembar, target ini setara harga Rp 2.244–2.693 per saham.

Target waktu yang sering dibahas adalah sekitar Februari 2026, dengan catatan sentimen positif terus berlanjut.

MAIN Cocok Buat yang Sabar

Dengan harga di kisaran Rp 745, saham MAIN punya potensi upside yang cukup agresif.

Fundamental mulai membaik, valuasi masih murah, dan teknikal mendukung arah naik.

Buat investor yang sabar dan punya horizon menengah ke panjang, saham ini layak masuk radar.

Penulis: Denny Huang, Founder emiten.com | Instagram: @realdennyhuang

Disponsori oleh tanah.com & tulisan ini oleh pekerja.com

Disclaimer:
Konten ini dibuat untuk tujuan edukasi dan berbagi sudut pandang.
Bukan ajakan beli atau jual saham, dan semua keputusan investasi ada di tangan masing-masing pembaca.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel